A. FLORA YANG MENJADI IDENTITAS DAERAH
Beberapa daerah di Jawa Barat memiliki flora atau tumbuhan yang menjadi identitas daerahnya. Berikut ini adalah beberapa tanaman sebagai ciri khas dari beberapa daerah kabupaten di Jawa Barat.
1. Jeruk Garut, adalah flora identitas Kabupaten Garut. Jeruk Garut terkenal karena rasanya yang manis. Selain dimakan buahnya sebagai buah meja, juga dapat dibuat jus untuk minuman. Pada zaman dahulu, jeruk ini hanya ada di wilayah Kabupaten Garut. Namun pada tahun 1982 terjadi letusan Gunung Galunggung dan menyebabkan populasi jeruk ini terganggu.
gambar Jeruk Garut
2. Mangga Gedong Gincu, adalah flora khas Kabupaten Cirebon. Mangga ini memiliki batang berupa pohon, tegak, tingginya antara 10-30 m. Kanopi yang dihasilkan dari daunnya yang rimbun dapat menjadi peneduh. Kulit batangnya abu-abu kecoklat-coklatan, pecah-pecah, dan mengandung cairan semacam damar. Daunnya memiliki panjang 4-12 inci, dan lebarnya 2 inci. Bunganya terdapat dalam malai dengan warna hijau kekuning-kuningan atau kemerah-merahan yang muncul pada bagian cabang terminal. Bunga ini mengeluarkan senyawa volatil yang dapat mengakibatkan alergi pada orang tertentu. Mangga termasuk tumbuhan poliembrioni, yaitu dapat melakukan fertilisasi sendiri tanpa polinasi. Kultivar Gedong Gincu, buahnya sebesar buah apel. Buah muda berwarna hijau tua, dan pada bagian pangkal buah berwarna kemerah-merahan atau keunguan. Buah masak akan berwarna kuning-orange, dan warna kemerahan tetap ada. Buah masak sangat manis, dan berserat cukup banyak, daging buah tebal, dengan aroma yang kuat. Produksi pertahun 100-150 kg. Tanaman ini berkembang-biak dengan biji. Tanaman akan mulai berbuah setelah 8-10 tahun. Mangga umumnya akan berbuah pada bulan Mei-Juni dan buahnya masak pada bulan September sampai Oktober. Mangga diduga bisa berumur sangat lama, bahkan bisa mencapai 300 tahun.
Gambar Mangga Gedong
3. Pala, adalah flora identitas Kota Sukabumi. Tumbuhan ini termasauk pohon, dengan tinggi 16-18 m dan gemang 30-45 cm. Tanaman ini memiliki cabang yang cukup banyak. Bentuk tajuk pohonnya yang menyerupai kerucut memudahkan pengenalan pohon ini. Daunnya berseling, helai daunnya bulat telur atau oval sampai lanset dan jika diremas berbau sangat harum. Pohon umumnya hanya berbunga jantan atau betina, meskipun demikian ada pula pohon yang mempunyai bunga jantan dan betina sekaligus pada satu pohon. Bunga-bunga ini tersusun dalam payung yang menggarpu. Buah yang terbentuk merupakan buah batu, berdaging kuning muda kehijauan, berbentuk bulat lonjong dan beralur memanjang di tengahnya. Biji berwarna cokelat tua, berpola, dan berbentuk bulat telur. Daging buah dan bijinya berbau harum. Benih yang ditanam akan berkecambah kurang lebih 30-40 hari setelah penyemaian. Mulai berubah pada umur 5-7 tahun.
Gambar Buah Pala
4. Kenari, adalah flora identitas khas Kota Bogor. Kenari merupakan tanaman pohon yang tingginya mencapai 45 m, dengan diameter sekitar 75 cm. Akar papan mencapai 3 m tingginya, dengan penumpu terletak di dalam ketiak daun, lonjong. Daun memiliki 5-11 anak daun yang berbentuk bulat telur sampai lonjong, berukuran 5-16 cm x 2-10 cm. Secara gradual, pucuk akan meruncing, dengan pinggiran yang rata, tidak berbulu, dengan 12-15 pasang tulang daun sekunder yang menonjol ke bawah. Perbungaan muncul pada bagian pucuk (terminal), dengan bunga jantan 5mm panjangnya, dan bunga betina 6-12 mm panjang. Benang sari 6 buah. Buah bulat telur, bundar dengan ukuran 35-50 mm x 15-30mm, dan tidak berbulu. Dapat diperbanyak dengan biji.
gambar buah Kenari
5. Petrakomala, adalah flora identitas khas Kota Bandung. Tanaman ini termasuk tanaman perdu, selalu hijau, dan dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 5 m, bercabang. Daun seperti sirip, dengan anak daun bulat telur, saling berhadapan, dengan 6-12 pasang per sirip. Pucuk membulat. Bunga berwarna merah, kuning, atau orange. Bunga biseksual, dengan sepal berukuran 10-15 mm x 5-7 mm, dengan daun mahkota 10-25 mm x 6-8 mm, benang sari tertarik keluar berwarna merah terang. Bakal buah memiliki 8-12 ovule. Pod yang terbentuk berukuran 6-12 cm x 1,5-2 cm dengan 8-10 biji. Biji berbentuk rektangular, cokelat atau hitam. Tanaman ini berkembang biak dengan biji yang berkecambah dalam dua minggu.
Gambar PetraKomala
B. FAUNA YANG MENJADI IDENTITAS DAERAH
Beberapa daerah di Jawa Barat memiliki fauna atau hewan yang menjadi identitas daerahnya. Berikut ini adalah beberapa hewan sebagai ciri khas dari beberapa daerah kabupaten di Jawa barat.
1. Ikan Semah, adalah fauna identitas Kabupaten Kuningan. Ikan semah memiliki panjang total 35 cm hingga 40 cm. Tubuhnya padat, cuping tengah dari bibir bawahnya pendek. Pada bagian pinggir memendek, dan tidak melebar ke garis sudut dalam bagian mulut. Matanya dapat dilihat dari sisi ventral. Isthmus dilengkapi dengan sisik yang kecil dan jelas, lebih dari 18 sisik antara isthmus dan origin dari sirip pelvic. Bagian tepi supero-posterior dari sirip dorsal sangat mengerucut. Berwarna keperakan, punggungnya gelap dengan siripnya abu-abu gelap.
Gambar Ikan Semah
2. Ikan Lele, adalah fauna identitas Kabupaten Bekasi. Tubuhnya memanjang (simetris radial), licin, dan tidak bersisik. Mempunyai dua buah kumis, berdekatan dengan sungut hidung dan patil pada tubuhnya. Mempunyai sirip dada, sirip perut, sirip dubur, sirip ekor dan sirip punggung.Warna tubuhnya cokelat gelap sampai cokelat terang bahkan sampai hitam. Habitatnya adalah perairan tawar (danau, waduk, sungai, genangan air dan rawa). Juga hidup di tempat-tempat yang kotor seperti di comberan, kolam-kolam tergenang dan tempat pembuangan air limbah.
Gambar Ikan Lele
3. Burung Cerecet, adalah fauna identitas khas Kabupaten Sumedang. Burung ini berukuran sangat kecil (8 cm). Tanpa ciri khas, berekor panjang dengan tubuh bagian atas cokelat dan tubuh bagian bawah putih buram. Dapat dikenali karena ukurannya sebagai burung terkecil di Jawa. Suaranya lembut. Burung ini aktif bergerak dalam kelompok kecil, pengunjung hutan konifer, cemara dan pepohonan yang terbuka lain, dan sering di pinggir hutan. Secara teratur makan di bawah dekat tanah di mana burung ini mudah terlihat.
Gambar Manuk Cerecet
4. Ayam Parege, adalah fauna identitas Kabupaten Karawang. Nama lain dari ayam parege ialah Ayam Pelung. Ayam pelung merupakan ayam yang tersebar luas di dunia, hidup di permukaan tanah. Dan merupakan ayam peliharaan hasil domestikasi dari jenis Gallus gallus. Sayap pendek membulat, ekor umumnya panjang. Jantan biasanya sangat indah, sedangkan betina suram (untuk menyamar). Bersarang di tanah. Pada yang jantan mempunyai jengger, gelambir dan taji pada kakinya. Terbang seperti ragu-ragu dan biasanya hanya untuk jarak pendek, tetapi dapat berlari dengan baik. Iris merah, paruh warna tanduk sampai abu-abu putih susu, kaki abu-abu kebiruan. Mempunyai suara yang bersih dan nyaring.
Gambar Ayam Parege atau Ayam Pelung
5. Ikan Gurame, adalah fauna identitas khas Kabupaten Tasikmalaya. Badannya agak panjang, pipih dan lebar. Mulutnya kecil, letaknya miring dan dapat disembulkan. Memiliki labirin, sehingga dapat dibudidayakan di perairan yang buntet. Pertumbuhan ikan gurame sangat lambat dan rentan terhadap serangan penyakit.
Gambar Ikan Gurame
Demikian beberapa flora dan fauna yang menjadi identitas beberapa daerah yang ada di Jawa Barat.