Batik Cirebon
Cirebon merupakan sentra batik tertua yang memberikan pengaruh terhadap ragam pola batik di sentra-sentra industri batik lain di Jawa Barat. Cirebon merupakan salah satu daerah penghasil batik di Jawa Barat yang memiliki kekuatan dalam penggambaran setiap motifnya. Hal ini disebabkan sejarah batik di Cirebon terkait erat dengan proses asimilasi budaya serta tradisi ritual religius. Sejarah batik Cirebon dimulai ketika Pelabuhan Muara Jati (Cirebon) menjadi tempat persinggahan pedagang Tiongkok, Arab, Persia, dan India. Dengan adanya persinggungan budaya yang berlainan tersebut, akhirnya banyak melahirkan pembauran baik asimilasi maupun interkulturasi yang satu sama lain saling mempengaruhi.
Motif Batik Cirebon
Motif batik Cirebon yang paling terkenal dan menjadi icon Cirebon adalah motif Mega Mendung. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambing kesuburan dan pemberi kehidupan. Sejarah motif ini berkaitan dengan sejarah kedatangan bangsa Cina di Cirebon, yaitu Sunan Gunung Jati yang menikah dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tie. Motif ini memiliki gradasi warna yang sangat bagus dengan proses pewarnaan yang dilakukan sebanyak lebih dari tiga kali.
Motif Batik Megamendung - Batik Khas Cirebon, Jawa Barat |
Selain motif mega Mendung yang menjadi icon Cirebon, ada juga motif Paksinaga Liman, Patran Keris, Singa Payung, Singa Barong, dan sebagainya. Ornamen batik Cirebon cukup bervariasi, karena selain dikembangkan oleh keluarga keraton dan masyarakat yang setia kepada sultan, masyarakat Cirebon juga memiliki karakter terbuka terhadap budaya asing. Ornamen yang dihasilkan misalnya ornamen Paksi Naga Liman yang memperoleh pengaruh dari Persis, Soko Cino dari Keramik Cina, dan Buraq dari Arab. Kali ini kita akan membahas tentang Jenis dan Motif Batik Khas Cirebon, Jawa Barat.
1. Wadasan
Batik yang dihasilkan biasanya disebut batik Keraton, ditandai dengan ornamen-ornamen yang berasal dari Keraton Cirebon. Nama-nama untuk motifnya antara lain adalah Singa Payung, Naga Saba, Taman Arum, dan Mega Mendung.
2. Geometris
Kain yang didesain sebelumnya harus diberi garis-garis dengan bantuan penggaris. Misalnya adalah motif Tambal Sewu, Liris, Kawung, dan Lengko-lengko.
3. Pangkaan (Buketan)
Motif batik menampilkan lukisan pohon atau rangkaian bunga yang lengkap, sering dilengkapi burung atau kupu-kupu. Nama-nama untuk motifnya antara lain adalah Pring Sedapur, Kelapa Setundun, Soko Cina, dan Kembang Terompet.
4. Byur
Motif batik ini ditandai dengan ornamen bunga dan dedaunan kecil yang mengelilingi ornamen pokok secara penuh, misalnya adalah Karang Jahe, Mawar Sepasang, Dara Tarung, dan Banyak Angrum.
5. Semarangan
Motif ini menampilkan penataan ornamen yang sama atau motif ulang yang ditata agak renggang, misalnya adalah motif Piring Selampad dan Kembang Kantil.
Perbedaan Teknik Pembuatan Batik Cirebon dan Batik Jawa
Gaya teknik pembuatan batik Cirebon ini berbeda dengan teknik pembuatan batik Jawa. Pada proses penggambaran pola pada pembuatan batik Jawa, pembuat pola harus menggambar garis pola sebanyak dua buah (kembar) sehingga telah memberikan batasan tembok pada pola untuk tahapan selanjutnya. Selanjutnya, pembuat tembok tidak perlu membuat garis pola sendiri dan langsung terfokus pada proses untuk menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai, dimana batasannya sudah dibuat oleh pembuat pola pada tahapan sebelumnya. Sekian ulasan tentang Jenis dan Motif Batik Khas Cirebon Jawa Barat